Selasa, April 27, 2010

pitutur mbah kakung......kalau kopi lebih nikmat

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

Senin, April 19, 2010

Smua dah tertulis...........




Bila kau sdg mnunggu se2orng tuk mnjlani khidupn mnuju ridloNYA fashbir
bishobron jamiil(brsabarlh dg keindahn),Demi ALLAH dia tdk dtg krn
keelokn rupa,kpintaran n hartamu tp ALLAHlah yg mnggerakkn dia utk dtg
pd mu,jgn trgesa tuk mngekspresikn cnta pd nya sblm ALLAH mngizinkn.blum
tentu yg kau cntai adlh yg trbaik utk...mu.siapakh yg lbh mngtahui kecuali
ALLAH?innallaha 'alimulhakim,smpanlh sgl btk ungkapn cnta dlm hati
rapat2,ALLAH kan mnjwabny dg lbh indah dsaat yg tepat,,,indahya kedamaian bersua dalam canda dan tawa yg sedang mecinta,dan smoga slalu mecinta sampai saat yg dituliskan datang meyapa.....




yfha..........
7125/0572

Kamis, April 08, 2010

                                                              
                                                                -hidup ini akan bahagia jika kau bersyukur- AR
Saat kebahagiaan yang kau rasakan sirna, jangan lah mencoba untuk menyalahkan waktu, ingatlah siapa yang menguasai waktu? Siapa yang memiliki waktu? Siapa yang berkehendak terhadap waktu disaat dulu maupun yang akan datang. Hanya Allah Subhanagu Wa ta'ala yang berkehendak untuk semua itu.

Janganlah ada kata, "seandainya dulu", "coba dulu saya..", "mustinya saya dulu",... dll. Semua yang telah terjadi itu lah yang telah dikehendaki oleh yang maha kuasa , oleh Allah 'Azza wajalla. Saat semua yang telah terjadi tak perlu disalahkan dan disesalkan. Semua itu adalah cara Allah memeberi pelajaran bagi kita, memberi hal-hal yang tak akan ada disekolah, bukan materi pelajaran, semua yang terjadi itu adalah pengalaman kita untuk menapaki dan menjalani hidup yang masih menanti di depan sana.

Banyak hal yang harus kita ambil dari apa yang terjadi dimasa lalu, dari pengalaman sendiri maupun dari apa yang terjadi di sekitar kita. Jangan lah terlarut dalam kesedihan masa lalu, kalaupun itu terjadi cukuplah satu malam saja, dan sambut hari esok dengan bahagia.

Bersyukurlah, itu kunci agar kita tak larut dalam kesedihan.

fabi-ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaani
Maka nimat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?
55. AR RAHMAAN

Ayat tersebut terulang beberapa kali di surat ar-rahmaan, Allah telah mengingatkan kita terhadap nikmat-nikmatnya, maka jadilah orang yang bersyukur. Janganlah menjadi orang yang khufur nikmat. Masih banyak orang yang hidup biasa-biasa saja tapi dia bisa merasakan nikmat yang hakiki, dan banyak juga orang yang bergelimang harta tapi tak ada kebahagian sedikitpun dihatinya.

Beryukurlah kepada yang apa yang telah diberikan Allahu Subhanahu Wa Ta'ala, karena apa yang telah dia beri adalah yang terbaik buat kita dan apa yang kita butuhkan untuk masa depan bukan apa yang kita inginkan. Bersyukurlah dengan sebenar-benarnya, karena kebahagian yang hakiki itu terdapat didalam hati bukan yang dikarenakan hafsu semata. Dengan bersyukur Insya Allah akan mendapatkan kebahagian yang hakiki, mulailah dengan menyukuri hal-hal yang kecil. (Alhamdulillah)
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: �Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.� (Al Quran, Ibrahim, 14:7).
                                                                                         By Ahmed Ridho

Dan dari sini Q belajar....

SIKAP
Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!
dicopy kembali oleh:Mbah togel21

Sabtu, April 03, 2010

RenunganQ untuk HidupQ.......

sudah hampir seperempat abad q menjalani kehidupan duniaq dan q masih saja disibukkan oleh pemikiran2 yg meyesatkanq......q hidup dg agamaku dan pegetahuanq,tapi q belum menemukan makna hidup yg jelas dan terang,temanq berkata secarik cahaya yg besinar yg sekelilingya gelap pasti masih ada harapan yg tersirat,dan q ingn mengetahui dan meyakini bahwa suatu saat alloh akan memberikan terbaik bagiq...ketika aku sudah siap menerima hal itu.....sampai waktu yg dituliskan mayapaku dan memelukku....

daftar isi